This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 28 Desember 2012


MAHASISWA DAN MASYARAKAT BERAUDENSI KE DPRK SUBULUSSALAM TERKAIT PENJUALAN TANAH OLEH BEBERAPA OKNUM KADES

Rabu, 29 Agustus 2012


 Subulussalam. Online News
Permasalahan tanah di Kota Subulussalam saat ini sering muncul, baik itu antara HGU, juga dengan beberapa Kepala Desa di desa tertentu, kini sering mencuat ke publik karena terkesan Kades-kades tersebut sering menonjolkan kekuasaannya.
Permasalahan tanah didaerah ini sangat rawan, dan dalam hal ini pemerintah Kota Subulussalam harus secepatnya turun tangan, jikalau tidak hal ini bisa-bisa menjadi bom waktu di tengah masyarakat.
Menyikapi permasalahan ini, mahasiswa dan masyarakat 4 desa mengadukan persoalan ini ke DPRK Subulusaslam, menurutnya desa Lae Mate, DAH, Sibungke, Blukur, kini Kepala desanya telah menjadi mafia tanah, terlibat menjual tanah milik masyarakat, hal ini terbukti akhir ini sering mencuat ke permukaan.
Menurut masyarakat pada pertemuan dengan DPRK mereka meminta agar DPRK mengambil sebuah tidakan, agar para Kades ini dipanggil dan diberi Sanksi, karena dinilai Kades-kades ini jadi perusuh di desa masing-masing.
Seperti yang terjadi di desa Lae Mate, seorang masyarakat hampir di bacok oleh seorang sekdes desa Dah, gara-gara oknum masyarakat ini ingin mempertahakan kebunnya, karena di lihatnya kebunnya mau diterobos oleh alat berat, manurutnya dia melarang traktor tersebut menggarap kebunnya, spontanitas oknum Sekdes Dah mengejar dan mau membacok pemilik kebun tersebut, untung pada saa itu dilerai oleh beberapa orang masyarakat.
Persoalan ini juga telah diadukan ke Polsek Runding, akan tetapi menurut pengadu, persoalan ini belum diambil tindakan.
Selang beberapa hari, si penadu melihat kembali kebunnya, tapi sayangnya kebun masyarakat ini telah rata ditraktor dan hal ini kembali dilapor ke Polsek Runding, bahwa kebunnya telah di rusak, tapi menurut pengadu pihak Polisi belum juga berbuat apa-apa, begitulah keterangan oknum masyarakat ini kepada Media ini baru-baru ini.
Menurut ketua Komisi A Saripuddin Padang menyahuti persoalan tanah pada pertemuan dengan DPRK baru ini (tgl 27-8-2012) beliau menyahuti dan menurut beliau bahwa pada paripurna DPRK pun telah sering dilontarkan pelrunya pengawasan yang serius tentang pertanahan di Kota Subulussalam, didaerah ini telah banyak para mafia yang masuk ke kota Subulussalam. Terkadang para masyarakatpun sering jual tanah dengan alasan kelompok tani sehingga pihak pemerintah harus jeli dan ambil tindakan agar masyarakat jangan jadi penonton di kampong sendiri.
Menurut beberapa pengamat, bahwa DPRK adalah salah satu tempat masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, jadi DPRK juga jangan hanya berbicara di sidang saja perlu turun tangan dalam menyelesaikan permasalahan.
Pada rapat dengar pendapat kedua, DPRK Subulussalam (29-8-2012) ada beberapa kepala desa, menyanggah tuduhan masyarakat, tentang turut menjual tanah, Kades menjawab bahwa yang menjual adalah masyarakat itu sendiri dan Kades hanya mengetahui.
Melihat persoalan ini saling tuding menuding, menurut beberapa tokoh, pihak kepolisian harus segera turun tangan untuk memeriksa kebenaran persoalan ini.
Setelah melalui sidang di DPRK rasanya tak perlu lagi ditunggu delik aduan, atau di panggil yang semua, siapa yang terlibat didalamnnya. (SARAN).



POTENSI KELAPA SAWIT DI KOTA SUBULUSSALAM 

Perkebunan Rakyat : 8.540 ton
Perkebunan Swasta : 11.209 ton
PRODUKSI 2010 (TON)
19.749
PRODUKSI 2009 (TON)
17

Sumber Data:
Potensi Investasi Per Kabupaten dan Kota Di Provinsi Aceh
Badan Investasi dan Promosi Aceh

Updated: 13-2-2012
LAHAN YANG SUDAH DIGUNAKAN (HA)                                   11.309


Sumber Data:
Statistik Perkebunan 2009-2011
Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian
Komp Deptan Gedung C Lt-III Ruang.307 Jl. Harsono R.M No. 3 Ps Minggu Jakarta Selatan 12550
Telp 021-7815380-4
Fax 021-715486 - 7815586

LINDUNGI HUTAN KITA
Di seluruh dunia, hutan-hutan alami sedang dalam krisis. Tumbuhan dan binatang yang hidup didalamnya terancam punah. Dan banyak manusia dan kebudayaan yang menggantungkan hidupnya dari hutan juga sedang terancam. Tapi tidak semuanya merupakan kabar buruk. Masih ada harapan untuk menyelamatkan hutan-hutan ini dan menyelamatkan mereka yang hidup dari hutan.Hutan purba dunia sangat beragam. Hutan-hutan ini meliputi hutan boreal-jenis hutan pinus yang ada di Amerika Utara, hutan hujan tropis, hutan sub tropis dan hutan magrove. Bersama, mereka menjaga sistem lingkungan yang penting bagi kehidupan di bumi. Mereka mempengaruhi cuaca dengan mengontrol curah hujan dan penguapan air dari tanah. Mereka membantu menstabilkan iklim dunia dengan menyimpan karbon dalam jumlah besar yang jika tidak tersimpan akan berkontribusi pada perubahan iklim.
Hutan-hutan purba ini adalah rumah bagi jutaan orang rimba yang untuk bertahan hidup bergantung dari hutan-baik secara fisik maupun spiritual.
Hutan-hutan ini juga merupakan rumah bagi duapertiga dari spesies tanaman dan binatang di dunia. Yang berarti ratusan ribu tanaman dan pohon yang berbeda jenis dan jutaan serangga-masa depan mereka juga tergantung pada hutan-hutan purba.
Hutan-hutan purba yang menakjubkan ini berada dalam ancaman. Di Brazil saja, lebih dari 87 kebudayaan manusia telah hilang; pada 10 hingga 20 tahun kedepan dunia nampaknya akan kehilangan ribuan spesies tanaman dan binatang. Tapi ada kesempatan terakhir untuk menyelamatkan hutan-hutan ini dan orang-orang serta spesies yang tergantung padanya.

Senin, 10 Oktober 2011


KEBUN BIBIT RAKYAT

Kebun Bibit Rakyat (KBR) adalah program dari Kementrian Kehutanan, Dirjen Rehabilitasi Lahan/Hutan dan Perhutanan Sosial (RLPS) yang memfasilitasi kelompok masyarakat dalam bentuk bantuan dana untuk membuat pembibitan tanaman hutan/tanaman serbaguna sebanyak 50.000 batang. Pembuatan KBR ini memiliki sasaran sebagai peningkatan perekonomian dan kwalitas lingkungan, Tahun 2010 terdapat 6 (enam) kelompok pengelola yang mewakili tiap-tiap kecamatan di kota Subulussalam secara total berupaya mengalahkan waktu dan kondisi iklim ekstrem untuk pencapaian target bibit sebanyak 50.000 batang/kelompok.
Proses pelaksanaan pembuatan KBR tersebut menjadi pengalaman unik dan berharga. Seorang ibu, salah satu personil kelompok, meneteskan air mata akibat tetesan air hujan dari atap rumah membasahi benih mahoni yang disimpan beberapa hari dalam goni menunggu siapnya bedeng semai, sehingga busuk dan berakhirlah masa dormansi benih. Cerita suka seorang anak dapat menyisihkan uang untuk membeli sepasang kostum olah raga berlambangkan burung garuda impiannya dari hasil kerja pengisian polibeg setelah pulang sekolah.
Pada tahun 2011, terdapat 20 (dua puluh) kelompok masyarakat yang tersebar di tiap-tiap desa ditetapkan oleh Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP.DAS) Wampu Sei Ular tertuang dalam secarik Surat Keputusan pada bulan Mei 2011 yang lalu. Sejak September kemaren, para kelompok mulai menyiapkan segala armada pendukung terwujudnya pengadaan bibit tanaman hutan. Jenis tanaman yang diusulkan oleh kelompok sebagian besar adalah sengon, belakangan ini adalah tanaman primadona yang memiliki prospek cerah di masa depan, dengan total keseluruhan 955.000 batang, menyusul karet sebanyak 40.000 batang dan durian 5.000 batang. 


Semoga pembuatan KBR ini berjalan dengan lancar tanpa memiliki hambatan-hambatan yang membuat pusing kepala…amin.
T.Hendra Mahera, S.Hut/PPK KBR Disbunhut